Pages

Kamis, 26 Mei 2016

“Agent Of Change” Pemuda Membangun Lewat Perubahan

“Agent Of Change”
Pemuda Membangun Lewat Perubahan

Pemuda merupakan salah satu pilar penting dalam membangun Indonesia menjadi negara yang maju, aman, damai, dan terdepan. Mendengar kata pemuda saja, pasti hal pertama yang terlintas di kepala kita adalah tentang semangat, energic, dan idealisme. Memang sederetan kata itulah yang kurang lebih menggambarkan betapa hebatnya kobaran perubahan yang diusung oleh kelompok pemuda. Pemuda merupakan tokoh “pertengahan” antara anak-anak dan orang tua. Dengan peranannya yang cukup strategis tersebut, seorang pemuda mampu menyuarakan perbaikan secara lebih kuat dan tegas. Demikianlah adanya, potensi pemuda sungguh tak diragukan lagi keshahihannya.

Banyak permasalahan di Indonesia yang dapat diselesaikan oleh pemuda sebagai generasi muda bangsa. Pemuda dapat didefinisikan sebagai aktor utama dalam penyelesaian masalah di Indonesia, baik permasalahan dalam bidang politik, ekonomi, sosial maupun culture. Pemuda sangat berpengaruh penting pada kehidupan Indonesia. Mengapa harus pemuda? Pemuda adalah harapan bangsa, ia adalah agen-agen perubah di negerinya berada. Tapi lebih dari itu, pemuda bak motor gerakan sebuah identitas yang ingin selalu membuat perubahan demi terciptanya cita. Umur dan watak adalah dua unsur penting dalam identitas pemuda sekaligus pembeda dengan golongan lainnya : kaum tua, balita, anak-anak, dan remaja. Jika dilihat dari usia ataupun fisiknya, pemuda mempunyai kekuatan yang lebih besar dan semangat yang membara seperti api yang tak pernah padam bila dibandingkan dengan anak-anak dan lansia. 
Pemuda mempunyai banyak potensi besar untuk membangun Indonesia dengan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat berkualitas. Biasanya pemuda itu tidak akan pernah menyerah ketika apa yang dilakukannya dinilai gagal. Justru pemuda akan semakin termotivasi untuk melakukan hal yang baik, apalagi untuk Indnesia. Seperti halnya para ilmuwan yang berkali-kali gagal dalam melakukan percobaannya, namun mereka pantang menyerah dan tak pernah putus asa. Mereka terus melakukan percobaannya sampai akhirnya mereka berhasil. Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. Dimana saja, di negara mana saja kemerdekaan tak pernah luput dari peran pemuda. Karena pemudalah yang paling bersemangat dan ambisius memperjuangkan perubahan menuju lebih baik.     

 baca juga :organisasi-pemuda-karanglo-kidul_24.html

Pemuda sangat berpotensi dalam perubahan Indonesia menjadi lebih baik karena pemuda sebagai agent of change (agen perubahan). Peran pemuda sangat penting sebagai aktor perubahan secara horizontal, komitmen kebangsaan pemuda yang tercetuskan lewat sumpah pemuda harus tetap menjadi spirit gerakan kepemudaan, di mana pun dan kapan pun mereka berjuang. Dalam konteks menjaga komitmen kebangsaan yang diimplementasikan dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan di Indonesia, pemuda harus peka membaca potensi-potensi konflik yang dipicu akibat perbedaan latar belakang budaya di Indonesia. Misalnya, permasalahan Indonesia dalam bidang sosial-politik. Dalam hal ini, peran pemuda dalam konteks perubahan sosial politik menjadi semakin penting karena ia mampu memainkan perannya sesuai dengan kemampuan dan profesionalismenya. Dalam konteks ini pula, gerakan pemuda yang termanifestasikan dalam gerakan pemuda terpelajar di Indonesia memiliki andil yang cukup besar sebagai aktor perubahan (agent of change). Di dalam struktur sosial-politik yang tengah berubah, peran pergerakan sangat strategis sebagai aktor penggerak perubahan tersebut.
Reformasi tidak jadi katalisator proses pencerahan kehidupan berbangsa dan bernegara, malah sebaliknya. Sekarang pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehigga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini. Peranan pemuda dalam kegiatan sosial itu sangat dibutuhkan untuk mengisi pembangunan dengan menciptakan kewirausahaan dalam pembangunan dan meningkatkan pengetahuan tentang ilmu dan teknologi serta mengembangkan jiwa, daya pikir, inovasi, kreativitas dan kewirausahaan pemuda dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan berkualitas.
Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia yang multiculture, ketika masing-masing tidak bisa saling memahami, sudah barang tentu akan memicu konflik yang akan mengundang masalah bagi masa depan kemanusiaan. Konflik yang pada mulanya berawal dari perbedaan prinsip dan kepentingan antar manusia justru paling sering berbuah bencana kemanusiaan. Tidak jarang konflik-konflik yang terjadi berbuah kerusuhan dan bahkan pembunuhan. Fakta inilah yang menjadi alasan pokok, jika perbedaan dalam konteks masyarakat multiculture tidak bisa disikapi secara bijaksana, justru akan melahirkan bencana bagi kemanusiaan. Atas dasar inilah, pemuda yang berperan sebagai aktor perubahan sosial harus memiliki wawasan kebangsaan multiculture. Ketika pemerintah tidak mampu mengontrol masyarakat, pemuda memainkan peranannya sebagai kontrol sosial yang efektif. Oleh karena itu, sudah sepantasnya wawasan kebangsaan multiculture menjadi agenda besar bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan konsep kehidupan yang berkeadilan dan demokratis.
Dari fakta-fakta yang dijelaskan sebelumnya, telah terbukti bahwa pemuda merupakan pilar penting sebagai agent of change (agen perubahan) dalam membangun Indonesia menjadi negara yang aman, maju dan berkualitas di mata Internasional. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik.
sumber: http://mathe25.blogspot.co.id/2013/01/agent-of-change-pemuda-membangun-lewat.html 

Selasa, 24 Mei 2016

Menyiapkan Diri Menyambut Bulan Suci Ramadhan

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

TAK terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.
Menyiapkan Diri Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.
Tentu saja persiapan diri yang dimaksud di sini bukanlah dengan memborong berbagai macam makanan dan minuman lezat di pasar untuk persiapan makan sahur dan balas dendam ketika berbuka puasa. Juga bukan dengan mengikuti berbagai program acara televisi yang lebih banyak merusak dan melalaikan manusia dari mengingat Allah Subhanahu Wata’ala dari pada manfaat yang diharapkan, itupun kalau ada manfaatnya. Bukan pula pergi ke pantai menjelang Ramadhan untuk rekreasi, makan-makan dan bermain-main.
Jadi, bagaimana sebenarnya cara kita menyambut Ramadhan? Apa yang mesti kita persiapkan dalam hal ini? Maka tulisan ini mencoba memberi jawaban dari pertanyaan tersebut. Menurut penulis, banyak hal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut  kedatangan Ramadhan, yaitu:
Pertama, berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala, sebagaimana yang dicontohkan para ulama salafusshalih. Mereka berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan sungguh-sungguh agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya mereka berdoa agar puasanya diterima Allah Subhanahu Wata’ala, karena berjumpa dengan bulan ini merupakan nikmat yang besar bagi orang-orang yang dianugerahi taufik oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)
Di antara doa mereka itu adalah: ”Ya Allah, serahkanlah aku kepada Ramadhan dan serahkan Ramadhan kepadaku dan Engkau menerimanya kepadaku dengan kerelaan”.  Dan doa yang populer: ”Ya Allah, berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”.
Kedua, menuntaskan puasa tahun lalu. Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban.
Sebagaimana Aisyah r.a  tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban. Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i  sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.
Ketiga, persiapan keilmuan (memahami fikih puasa). Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.
Oleh karena itu, suatu amal perbuatan tanpa dilandasi ilmu, maka kerusakannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka dalam hal ini, hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan  ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk membaca buku fiqhus shiyam (fikih puasa) dan ibadah lain yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, i’tikaf dan membaca al-Quran.
Kempat, persiapan jiwa dan spiritual. Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam.
Persiapan jiwa dan spiritual merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam upaya untuk memetik manfaat sepenuhnya dari ibadah puasa. Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnat.
Memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban merupakan sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Aisyah ra, ia berkata, “Aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam berpuasa sebanyak yang ia lakukan di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, dari Usamah bin Zaid r.a ia berkata, aku bertanya, “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban”. Beliau bersabda, “Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Ra’jab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Rabb semesta alam, maka aku ingin amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i dan Abu Daud serta dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Adapun pengkhususan puasa dan shalat sunat seperti shalat tasbih pada malam nisfu sya’ban (pertengahan Sya’ban) dengan menyangka bahwa ia memiliki keutamaan, maka hal itu tidak ada dalil shahih yang mensyariatkannya. Menurut para ulama besar, dalil yang dijadikan sandaran mengenai keutamaan nisfu sya’ban adalah hadits dhaif (lemah) yang tidak bisa dijadikan hujjah dalam persoalan ibadah, bahkan maudhu’ (palsu). Oleh Sebab itu, Imam Ibnu Al-Jauzi memasukkan hadits-hadits mengenai keutamaan nishfu Sya’ban ke dalam kitabnya Al-Maudhu’at (hadits-hadits palsu).
Al-Mubarakfuri berkata, “Saya tidak mendapatkan hadits marfu’ yang shahih tentang puasa pada pertengahan bulan Sya’ban. Adapun hadits keutamaan nisfu Sya’ban yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah saya telah mengetahui bahwa hadits ini adalah hadits sangat lemah” (Tuhfah Al-Ahwazi: 3/444).
Syaikh Shalih bin Fauzan berkata, “Adapun hadits-hadits yang terdapat dalam masalah ini, semuanya adalah hadits palsu sebagaimana dikemukakan oleh para ulama. Akan tetapi bagi orang yang memiliki kebiasaan berpuasa pada ayyamul bidh (tanggal 14, 15, 16), maka ia boleh melakukan puasa pada bulan Sya’ban seperti bulan-bulan lainnya tanpa mengkhususkan hari itu saja.”
Syaikh Sayyid Sabiq berkata, “Mengkhususkan puasa pada hari nisfu Sya’ban dengan menyangka bahwa hari-hari tersbut memiliki keutamaan dari pada hari lainnya, tidak memiliki dalil yang shahih” (Fiqh As-Sunnah: 1/416).
Kelima, persiapan dana (finansial). Sebaiknya aktivitas ibadah di bulan Ramadhan harus lebih mewarnai hari-hari ketimbang aktivitas mencari nafkah atau yang lainnya. Pada bulan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq, shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Karena itu, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah (keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama bulan ini. Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan ibadah maliah kita. Ibnu Abbas r.a berkata, ”Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan.” (H.R Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam persiapan maliah adalah mempersiapkan dana agar dapat beri’tikaf dengan tanpa memikirkan beban ekonomi untuk keluarga.
Keenam, persiapan fisik yaitu menjaga kesehatan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik. Namun sebaliknya bila seseorang sakit, maka ibadahnya terganggu. Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Pergunakanlah kesempatan yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)
Maka, untuk meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.
Ketujuh, menyelenggarakan tarhib Ramadhan. Disamping persiapan secara individual, kita juga hendaknya melakukan persiapan secara kolektif, seperti melakukan tarhib Ramadhan yaitu mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di tempat lain untuk diberi pengarahan mengenai puasa Ramadhan, adab-adab, syarat dan rukunnya, hal-hal yang membatalkannya atau amal ibadah lainnya.
Menjelang bulan Ramadhan tiba, Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam memberikan pengarahan mengenai puasa kepada para shahabat. Beliau juga memberi kabar gembira akan kedatangan bulan Ramadhan dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. Abu Hurairah ra berkata, “menjelang kedatangan bulan Ramadhan, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Telah datang kepada kamu syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kamu berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelunggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Selain itu, banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan Ramadhan. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam untuk memberi motivasi dan semangat kepada para sahabat dan umat Islam setelah mereka dalam beribadah di bulan Ramadhan.
Akhirnya, penulis mengajak seluruh umat Islam khususnya di Aceh untuk menyambut bulan Ramadhan yang sudah di ambang pintu ini dengan gembira dan  mempersiapkan diri untuk beribadah dengan optimal. Selain itu kita berharap kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar ibadah kita diterima, tentu dengan ikhlas dan sesuai Sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dan dapat meraih berbagai keutamaannya.*
Penulis adalah ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh & kandidat Doktor Ushul Fiqh, International Islamic University Malaysia (IIUM)
Sumber : Hidayatullah

Minggu, 15 Mei 2016

KT-IRMADA Basmi Makam

15 mei 2016

bersih bersih makam adalah salah satu agenda rutin setiap tahuan  dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan,yang di lakukan oleh  "KT IRMADA"
di ds.karanglo kidul dsn.kiringaan kec.jambon,makam grogol adalah salah satu makam yangg ber
ada di desa karanglo kidul.

 pada kali ini bersih bersih makam di lakukan dengan 2 tahap
pada tahap pertama hanya di lakukan penyemprotan  roundup/rac
un,karena agar rumput mati secara merata dan sampai ke akar akarnya.


dan pahap 2 akan di lakukan tanggal 29 mei 2016 hal ini di karenakan menunggu roundup bereaksi dengan sempurna.

semoga agenda yang kami rencanakan dapat terwujud dan sukses.amien

Kamis, 12 Mei 2016

Permupota Berbagi



anggota PERMUPOTA
Permupota kepanjangan dari "Perkumpulan Muslimin Ponorogo Taiwan"  adalah organisasi muslimin ponorogo yang ada di taiwan,mereka berkumpul setiap 1 bulan sekali guna mempererat tali silaturohmi sekalligus sebagai wadah muslimin ponorogo untuk meningkatkan dalam bidang keaagamaan,karena permupota sering mendatangkan kyei ataupun ustadz dari indonesia untuk memberi pencerahan ataupun dengan istilah ngaji barreng.
anggota PERMUPOTA
kemarin tepat pada hari kamis,13 mei 2016 permupota melakukan bakti sosial di desa sidoharjo.ponorogo.merupakan acara rutin yang di gelar oleh permupota.acara ini di mulai dari rmh bpk pardi pukul 09.00 wib langsung berangkat menuju lokasi.dalam hal ini permupota juga bekerja sama dengan karang taruna irmada.

permupota membagikan 25 paket sembako kepada masyarakat yang tidak mampu di ds sidoharjo.ponorogo.
kondisi jalan

salah satu warga  sidoharjo

track menuju lokasi
 semoga anggota dari permupota selalu di beri kesehatan,riski yg halal,dan selalu di beri kemudahan dan keselamataan dalam bekerja.


 semoga bantuan tersebut dapat membantu masyarakat ds.sidoharjo.ponorogo.
semoga acara bakti sosial ini dapat di lakanakan tahun depan.

Senin, 09 Mei 2016

Tasyakuran & Pendirian Perdana Terop “IRMADA”


06/05/2016
Jum,at malam sabtu bertepatan dengan peringatan isra mi,raj nabi Muhammad SAW,anggota karang taruna “IRMADA” berkumpul di halaman bpk pardi sejak bada maghrib  guna untuk mempersiapkan acara tasyakuran karang taruna  “IRMADA”.

suasana tasyakuran


Acara  ini merupakan wujud dari  dari sebuah bentuk rasa syukur kita kepada sang pencipta yang telah memberikan selalu ridhonya sehingga karang taruna “IRMADA” dapat eksis dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2016,sebagai organisasi remaja yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya dsn kiringan ds.karanglo kidul.

Acara tasyakuran tsb di hadiri seluruh keluarga besar karang taruna “IRMADA” mulai dari pengurus dan anggota irmada sekaligus turut mengundang masyarakat sekitar.acara tasyakuran berlangsung sangat hikmat  penuh dengan sebuah kehangatan indahnya kebersamaan.semoga acara seperti ini dapat kita agendakan lagi tahun depan.

Selain acara tasyakuran,karang taruna ‘IRMADA” juga meresmikan pendirian perdana terop IRMADA,tentunya banyak pihak yang telah berpartisipasi dalam hal ini. Untuk itu kami atas nama keluarga besar karang taruna “IRMADA” ds Karanglo Kidul,dsn Kiringan,Kec Jambon,Kab Ponorogo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh donatur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
terop karang taruna irmada



Yang telah berpartisipasi dalam dalam pembuatan terop tersebut. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberikan balasan yang  berlipat ganda atas segala bentuk bantuannya  dan mudah-mudahan semmuanya dicatat sebagai amal kebaikan yang memperberat timbangan amal baik kita di yaumil hisab kelak.Amin



Semoga terop ini dapat bermanfaat bagi anggota karang taruna “IRMADA” khususnya.umumnya bagi seluruh masyarakat dsn.kiringan ds.karanglo kidul kec.jambon.