Pages

Minggu, 09 September 2018

Rangkaian Pagelaran Kesenian Di Dusun Demangan Desa Karanglo kidul




Monggo....
seng seneng Film & bakar2 menyan....

Datang dan Saksikan
Nobar Film "SANG KIAI"
Tanggal : 11 september 2018
Pukul : 19:30 Wib
tempat : Dukuh Demangan desa Karanglo Kidul

Pagelaran Seni Jaranan " TURONGGO WULUNG"
Tanggal : 15 september 2018
Pukul : 19:30 Wib
tempat : Dukuh Demangan desa Karanglo Kidul
Di selenggarakan oleh HIMPEDA (Himpunan pemuda Demangan) beserta Masyarakat Dusun Demangan

Terbuka Untuk Umum...!!
Ajak sanak keluarga anda

jossss...!!!!

Kamis, 06 September 2018

Cari tahu, 5 Faktor Melemahnya Rupiah





KIMKKJ.or.id - Akhir-akhir ini pertumbuhan perekonomian Indonesia semakin mengalami guncangan.

Mata uang Indonesia semakin lemah terhadap dolar Amerika dan hal ini menyebabkan harga-harga barang kebutuhan menjadi naik namun tak diimbangi dengan adanya gaji yang cukup dari pemerintah untuk para pegawai.

Selain berimbas pada kebutuhan pokok, harga transportasi pun akan semakin melonjak. Strategi investasi yang dilakukan oleh masyarakat juga akan terpengaruh dengan melemahnya rupiah ini karena beberapa instrumen investasi sangat ditentukan oleh nilai mata uang rupiah.

Meskipun kadang rupiah bisa menguat, namun hal ini belum berbanding lurus dengan dolar yang terus menekan rupiah. Bila hal ini terus terjadi, maka hanya tinggal menunggu waktu saja rupiah akan tergerus dengan dolar yang semakin menguat.

Meskipun pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin meningkat, namun hal itu masih belum bisa membantu perekonomian membaik. Setidakinya ada beberapa faktor yang membuat nilai rupiah semakin melemah terhadap dolar sebagai berikut:

5 Faktor Melemahnya Rupiah

1. Perekonomian di Amerika semakin meningkat

Faktor melemahnya rupiah yang pertama karena dipengaruhi oleh peningkatan perekonomian dollar di AS.

Guna memulihkan kondisi perekonomian di Amerika Serikat setelah terjadinya krisis di tahun 2008, membuat bank sentral di Amerika yaitu The Fed mempunyai rencana untuk melakukan sebuah sistem yang disebut dengan tappering off atau adanya pengurangan quantitative easing yang sering disebut sebagai stimulus ekonomi.

Rencana ini dilakukan di tahun 2013 untuk membuat dolar Amerika semakin menguat di kancah global sehingga suplai uang dolar pun akan berkurang.

Dampak yang berbanding terbalik justru dialami oleh Indonesia sebagai negara berkembang karena Indonesia mudah sekali terdepresiasi akibat pengaruh mata uang asing yang terus menekannya.

Apalagi rupiah memiliki karakter tersendiri yaitu soft currency yang artinya rupiah sangat sensitif dengan perekonomian internasional. Adanya ketidakstabilan dalam perekonomian maupun krisis finansial akan sangat melemahkan mata uang rupiah.

2. Terus tertekan oleh The Fed

Ketika The Fed sebagai bank sentral di Amerika Serikat memiliki rencana guna memotong dan membatasi pembelian obligasi pada tahun 2013 silam, nilai tukar dari rupiah serta IHSG yang sering disebut dengan indeks saham gabungan saling berfluktuasi sangat tajam.

Hal ini bisa mempengaruhi kondisi perekonomian di Amerika sebagai pemulihan yang nantinya akan mengganggu lalu lintas jalur keuangan dunia. Akibatnya, rupiah pun akan terus merosot jauh dengan peningkatan yang tak seberapa.

3. Komoditas ekspor di Indonesia harganya menurun atau bahkan anjlok

Menurunnya permintaan ekspor barang dari berbagai belahan dunia akan menyebabkan perekonomian di indonesia menjadi terganggu.

Arti singkatnya adalah bila ekspor menurun, maka rupiah akan melemah. Hal yang seharusnya terjadi adalah bila pemerintah ingin agar rupiah membaik, maka permintaan ekspor harus bertambah.

Anjloknya permintaan barang ekspor,  maka neraca perdangan pun akan semakin memburuk.

4. Impor barang yang tinggi

Merosotnya ekspor di Indonesia tidak berbanding dengan permintaan impor barang-barang luar negeri yang semakin meningkat. ini merupakan kesalahan dari masyarakat sendiri yang lebih memuja-muja barang buatan luar negeri dibandingkan dengan buatan dalam negeri.

Padahal kualitas barang dalam negeri tak kalah dengan buatan luar  apalagi tak sedikit produsen luar negeri yang membuat barang-barangnya menggunakan bahan dari dalam negeri.

Bila impor terus meningkat maka kondisi perekonomian akan melemah dan nilai tukar rupiah terus merosot. Jika hal ini terjadi, maka masyarakat seringkali mengeluh dan menyalahkan pemerintah karena kondisi keuangan di Indonesia mengalami guncangan namun mereka tetap mengonsumsi barang buatan luar negeri.

Bahkan menurut penelitian, konsumsi inpor barang buatan luar negeri semakin meningkat selama enam tahun belakangan ini dan membuat neraca keuangan dalam negeri terus tertekan.

5. Adanya faktor eksternal lainnya

Setelah Presiden Joko Widodo membuka Munas yang ke sembilan Majelis Utama, beliau menjelaskan bahwa ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi kondisi lemahnya rupiah seperti depresiasi mata uang Yuan di Tiongkok, kenaikan suku bunga di Amerika dan krisis finansial di Yunani menyebabkan rupiah turut terguncang.

Jika hal itu terus terjadi, maka sebaiknya putarlah otak dua kali untuk memilih jenis strategi investasi yang lebih baik sehingga nilai finansial Anda tak lagi terpengaruh dengan adanya pelemahan rupiah sehingga dana tetap aman dan berfungsi untuk kebutuhan masa depan.

Nah, itulah 5 faktor melemahnya rupiah. Bagaimana menurut Anda?

Rabu, 05 September 2018

Pesilat Hingga Paskibraka Bakal Sambut Aji Bangkit Pamungkas




KIMKKJ.or.id - Kehadiran Aji Bangkit Pamungkas kembali ke Ponorogo setelah menjadi peraih emas di Asian Games ke-18 Jakarta-Palembang 2018 akan disambut penuh kemeriahan. Berbagai lapisan masyarakat diperkirakan akan hadir di Alun-Alun Ponorogo untuk turut bergembira atas keberhasilan pesilat asli bumi reyog ini.


Turut hadir dalam Rapat yang berada di Ruang Bantarangin, Ketua Koni Ponorogo (Sugeng), ketua IPSI Po (Taufik), Kadin Pariwisata (LILIK), Kadin Dispora ( Bambang), Wakapolres, Kasdim, Dinas pendidikan, PPI beserta ketua panitia.

Kabagops Polres Ponorogo AKP Basuki Nugroho menambahkan, direncanakan Aji bertolak dari Jakarta dan mendarat di Bandara Adi Sumarmo, Solo. Penyambutan awal dilakukan di tugu perbatasan Ponorogo-Madiun, di Desa Mlilir.
“Akan ada prosesi singkat pengalungan bunga di sana. Dari sana kita kawal menuju Alun-Alun,” ungkap AKP Basuki Nugroho ditemui usai rakor.


Dari tugu perbatasan, rombongan akan langsung ke selatan menuju Jalan Soekarno-Hatta dan berbelok ke kanan setelah sampai di pertigaan Ngepos. Rombongan akan ke barat dan menuju Alun-Alun.

“Di lokasi inilah nanti warga akan bisa menyambut dan turut bergembira bersama-sama atas prestasi Aji ini. Yang telah siap antara lain adalah para adik-adik pesilat dari berbagai perguruan. Paskibraka juga sudah siap untuk melakukan penyambutan. Puncaknya bertemu Bupati di Pringgitan,” terang AKP Basuki.

Sebanyak 345 personel polisi Polres Ponorogo akan disiapkan untuk mengamankan jalur dari Mlilir sampai Alun-Alun Ponorogo. Selain itu, pengamanan juga dibantu oleh 100 personel anggota TNI Kodim 0802 Ponorogo, 20 personel dari Dishub, dan 20 orang dari Satpol PP Pemkab Ponorogo.


“Kita juga akan dibantu oleh para tokoh pencak silat di Ponorogo untuk turut mengamankan penyambutan ini. Kita boleh bergembira tapi himbauan kami tidak perlu ada euforia berlebihan. Kita sambut dan hadirkan Aji Bangkit Pamungkas ke tengah warga agar muncul pesilat-pesilat berprestasi penerus Aji nantinya,” pungkas AKP Basuki.

Selain itu Bupati Ponorogo akan menyerahkan langsung bonus berupa uang 100jt untuk Aji Bangkit Pamungkas, yang di serahkan langsung oleh Bupati Ponorogo, ungkap Anam, ketua panitia.


Sabtu, 01 September 2018

Bupati Ponorogo Resmikan Grebeg Suro 2018


Foto Bupati Ipong saat meresmikan Grebeg Suro 2018

KIMKKJ.or.id - Hentakan pecut oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni diikuti oleh seluruh Forkopimda Ponorogo pada Sabtu (1/8/2018) menjadi tanda dimulainya Grebeg Suro 2018 secara resmi. Sebanyak 33 kegiatan telah siap digelar untuk memeriahkan tradisi menanti pergantian tahun dalam kalender Hijriyah dan penanggalan Jawa sekaligus, yaitu hadirnya bulan Muharram atau bulan Suro.
Sebelumnya, Bupati Ipong menyatakan, pada 2018 ini Grebeg Suro dibarengkan pelaksanaannya dengan Perayaan Hari Jadi ke-522 Ponorogo yang jatuh pada 12 Agustus. Hal ini demi efisiensi dan efektifitas kegiatan tahunan ini.
Menurut Bupati Ipong, Grebeg Suro merupakan tradisi yang sudah ratusan tahun ada di Ponorogo. Hanya saja, sejak dua hingga tiga dawarasa terakhir dikemas dengan kegiatan yang lebih baik. Berbagai acara digelar, mulai dari pameran berbagai produk seperti pameran bonsai, pameran produk UMKM, berbagai lomba.
Grebeg Suro akan dipuncaki dengan Kirab Pusaka dari Kota Lama menuju Kutho Tengah atau pendopo serta tumpeng purak pada 10 September dan Larung Risalah di Telaga Ngebel pada 11 September mendatang. Totalnya, kegiatan Grebeg Suro 2018 ini akan berlangsung selama 11 hari.
Dan, yang paling ditunggu adalah festival reyog yang saat ini bernama Festival Nasional Reyog Ponorogo (FNRP) dan Festival Reyog Mini (FRM).
“Kegiatan ini menjadikan Reyog Ponorogo semakin dikenal di kancah nasional bahkan internasional. Bahkan kita harus bersiap-siap untuk tampil di depan para pengamat budaya dan petinggi UNESCO di Paris untuk pengakuan Reyog Ponorogo sebagai peninggalan budaya tak benda,” ungkapnya.
Acara yang sekaligus pembukaan FRM ke-16 dan FNRP ke-25 itu didahului dengan kirab Piala Suromenggolo untuk FRM dan Piala Presiden untuk FNRP. Tampil pula tarian Mubeng Gumbeng yang merupakan Karya 3 Terbaik Jawa Timur 2018. Diramaikan pula dengan penampilan tari Joyonegoro Mbalelo yang dipunggawani oleh UKM Tari Unesa dan Laskar Sawunggaling.
Hadir dalam pembukaan tersebut Danlanud Iswahjudi Marsma Samsul Rizal, Bupati Trenggalek Emilistianto Dardak serta sejumlah tamu dari Bakorwil I Madiun. Tampak pula sejumlah warga negara asing yang hadir menyaksikan pembukaan ini. Ribuan warga juga tampak antusias menyaksikan gelaran setahun sekali yang digelar oleh Pemkab Ponorogo ini.
Ketua Panitia Grebeg Suro 2018 yang juga Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo Lilik Slamet Raharjo mengatakan, pada FNRP kali ini terdapat 32 grup reyog yang menjadi peserta. Sebanyak 16 grup dari Ponorogo dan 16 Grup dari luar Ponorogo. Sedangkan untuk FRM, pesertanya sejumlah 33 grup dengan rincian 21 grup dari masing-masing kecamatan dan sisanya dari berbagai sekolah di Ponorogo.
Acara pembukaan Grebeg Suro 2018 diakhiri dengan pesta kembang api. Saat itu pula FRM ke-16 dimulai dengan tampilnya dua peserta FRM dari Lanud Iswahjudi dan dari Kecamatan Badegan. Sebelumnya, Bupati Ipong sempat meresmikan pameran bonsai dan pameran produk UMKM di sekitar Alun-Alun Ponorogo.


Sumber