Dukcapil Ponorogo Mulai Layani Kartu Identitas Anak - jari jemariku
SUBTOTAL :

Recent Posts

Informasi Kegiatan nasional
Dukcapil Ponorogo Mulai Layani Kartu Identitas Anak

Dukcapil Ponorogo Mulai Layani Kartu Identitas Anak

Informasi Kegiatan nasional
Short Description:

Product Description



KIMKKJ.or.id - KARTU Identitas Anak (KIA) yang 2017 lalu baru dilaksanakan di 50 kabupaten/kota di Indonesia, mulai Agustu 2018 ini juga bisa dilayani pembuatannya oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Ponorogo.
“Saat rakornas Dukcapil 22 Juni lalu, pak Dirjen (Zudan Arif Fakhrulloh) telah menyampaikan, seluruh kabupaten/kota di Indonesia harus bisa menyelenggarakan pelayanan Kartu Identitas Anak. Maka dengan ini, kita dibantu pengadaan blangko KIA sebanyak 30 ribu keping untuk tahun 2018,” ungkap Kepala Dinas Dukcapil Ponorogo Vifson Suisno kepada ponorogo.go.id dikantornya, Selasa (7/8/2018).
Untuk pelayanan KIA ini, dinas ini menarik satu perangkat lengkap penerbitan KTP elektronik untuk menjadi perangkat penerbitan KIA. Saat ini, pelayanan KIA sudah bisa dilayani sebab perangkat dan operatornya sudah siap.
Dijelaskannya, KIA diberikan kepada seluruh warga negara yang belum genap berusia 17 tahun, belum ber-KTP dan belum menikah. Untuk Ponorogo, di 2018 ini penerbitan KIA dilaksanakan khusus untk anak usia 5-16 tahun urang 1 hari.
Untuk pengurusannya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, KK, KTP orang tua dan akte serta keterangan lainnya. Tentunya ada formulisr permohonan yang harus diisi.
“Di Ponorogo, anak yang memenuhi ketentuan untuk memiliki KIA jumlahnya mencapai 194 ribuan anak. Karena itu harus ada prioritas untuk menentukan pemohon mana yang bisa mendapatkan KIA di tahun ini,” kata Vifson.
Ada beberapa skenario prioritas yang akan digodok dalam sejumlah pertemuan antar pejabat terkait. Salah satunya adalah orioritas untuk anak yang akan mencari sekolah tingkat di atasnya. Terutama untuk anak yang akan mencari sekolah lanjutan di luar negeri.
“Kalau di luar negeri, KIA adalah syarat wajib untuk mendapatkan sekolah. Misal dari SD di Indonesia akan SMP di luar negeri. Atau SMP ke SMA di luar negeri,” kata Vifson.
“Tapi kita masih akan rapatkan hal-hal ini. Masih didiskusikan lagi. Sementara kita layani yang perorangan, kita belum layani yang kolektif,” ungkapnya. Sampai Selasa siang, baru 28 KIA yang diterbitkan oleh Dinas Dukcapil Ponorogo untuk para pemohonnya. (kominfo/dist)

0 Reviews:

Post Your Review