Foto Illustrasi |
KIM KKJ.or.id - Tahun ajaran baru 2018/2019 telah bergulir, beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada di Kabupaten Ponorogo ditutup dan digabung oleh Dinas Pendidikan ( Dindik) Kabupaten Ponorogo.
Tutut Erliana, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo menerangkan, penutupan dan penggabunggan beberapa SDN yang berada di Ponorogo lantaran murid yang semakin tahun semakin sedikit dan kekurangan PNS. “regrouping dan penutupan beberapa SDN yang ada di Ponorogo ini karena kami kekurangan murid, selain itu juga tidak adanya rekruitmen PNS. Makanya kami lakukan perampingan,” ungkapnya, Selasa, (17/7).
Jelas Tutut sekolah yang ditutup pada tahun ajaran baru 2018/2019 ada 8 SD yaitu SDN 1 Karangpatihan, SDN 1 Carat, SDN 2 Bangunsari, SDN 2 Surodikraman, SDN 3 Singgahan, SDN 1 Tajuh, SDN 2 Sooko, SDN 2 Gegeran. Dan ada pula 9 SD yang digabung yaitu SDN 1 Purwosari, SDN 2 Japan, SDN 2 Singosaren, SDN 1 Keniten, SDN 2 Plunturan, SDN 2 Karanglo lor, SDN 1 Ngasinan, SDN 3 Sumoroto dan SDN 2 Duri. Dari total 589 SDN yang ada di Ponorogo.
“Hal yang menjadi pemicu utamanya penutupan tersebut karena kekurangan murid dan jumlah guru yang sedikit, apalagikan setiap tahun ada yang pensiun,” jelasnya.
Oleh karena itu jika tidak ada perampingan kata Tutut, itu bisa terjadi pemborosan uang negara nantinya. Pihaknya bakal membuat Surat Keputusan (SK) penutupan usai semua siswa pindah. “Kalau siswa sudah pindah, kami bakal mengajukan surat penutupan,” papar dia.
Sebelum melakukan penutupan pihaknya pun meminta wali murid untuk segera memindahkan anaknya ke sekolah lain sebelum ditutup. “Kami pun mengimbau para orang tua untuk segera memindahkan anaknya, supaya bisa segera sekolah seperti biasa,” pungkas dia.
0 Reviews:
Post Your Review